Hari Raya Saraswati yaitu hari Pawedalan
Sang Hyang Aji Saraswati, jatuh pada tiap-tiap hari
Saniscara Umanis wuku Watugunung. Pada hari
itu kita umat Hindu merayakan hari yang penting itu. Terutama
para pamong dan siswa-siswa khususnya, serta pengabdi-pengabdi
ilmu pengetahuan pada umumnya.
|
Dalam legenda digambarkan bahwa Saraswati
adalah Dewi/ lstri Brahma. Saraswati adalah Dewi pelindung/
pelimpah pengetahuan, kesadaran (widya), dan sastra.
Berkat anugerah dewi Saraswati, kita menjadi manusia yang
beradab dan berkebudayaan.
|
Dewi Saraswati digambarkan sebagai seorang
wanita cantik bertangan empat, biasanya tangan- tangan tersebut
memegang Genitri (tasbih) dan Kropak (lontar).
Yang lain memegang Wina (alat musik / rebab) dan
sekuntum bunga teratai. Di dekatnya biasanya terdapat burung
merak dan undan (swan), yaitu burung besar serupa angsa
(goose), tetapi dapat terbang tinggi .
|
Upacara pada hari Saraswati, pustaka-pustaka,
lontar-lontar, buku-buku dan alat-alat tulis menulis yang
mengandung ajaran atau berguna untuk ajaran-ajaran agama,
kesusilaan dan sebagainya, dibersihkan, dikumpulkan dan
diatur pada suatu tempat, di pura, di pemerajan atau
di dalam bilik untuk diupacarai
|
Widhi widhana (bebanten =
sesajen) terdiri dari peras daksina, bebanten dan
sesayut Saraswati, rayunan putih kuning serta
canang-canang, pasepan, tepung tawar, bunga, sesangku
(samba = gelas), air suci bersih dan bija
(beras) kuning.
|
Pemujaan / permohonan Tirtha Saraswati
dilakukan mempergunakan bahan-bahan: air, bija,
menyan astanggi dan bunga.
- Ambil setangkai bunga, pujakan mantra: Om, puspa
danta ya namah.
- Sesudahnya dimasukkan kedalam sangku. Ambil menyan astanggi,
dengan mantram "Om, agnir, jyotir, Om, dupam samar
payami".
- Kemudian masukkan ke dalam pedupaan (pasepan).
- Ambil beras kuning dengan mantram : "Om, kung
kumara wijaya Om phat".
- Masukkan kedalam sesangku.
- Setangkai bunga dipegang, memusti dengan anggaranasika,
dengan mantram:
|
Mantra
|
Artinya
|
Om, Saraswati namostu
bhyam Warade kama rupini Siddha rastu karaksami Siddhi
bhawantu sadam. |
Om, Dewi Saraswati yang
mulia dan maha indah,cantik dan maha mulia. Semoga kami
dilindungi dengan sesempurna-sempurnanya. Semoga kami
selalu dilimpahi kekuatan.
|
Om, Pranamya sarwa
dewanca
para matma nama wanca.
rupa siddhi myaham. |
Om, kami selalu bersedia
menerima restuMu ya para Dewa dan Hyang Widhi, yang
mempunyai tangan kuat. Saraswati yang berbadan suci
mulia. |
Om Padma patra wimalaksi
padma kesala warni
nityam nama Saraswat. |
Om, teratai yang tak
ternoda, Padma yang indah bercahaya. Dewi yang selalu
indah bercahaya, kami selalu menjungjungMu Saraswati. |
|
-
Sesudahnya bunga itu dimasukkan kedalam
sangku. Sekian mantram permohonan tirta
Saraswati. Kalau dengan mantram itu belum mungkin, maka
dengan bahasa sendiripun tirta itu dapat dimohon, terutama
dengan tujuan mohon kekuatan dan kebijaksanaan, kemampuan
intelek, intuisi dan lain-lainnya.
-
Setangkai bunga diambil untuk memercikkan
tirtha ke pustaka-pustaka dan banten-banten sebanyak
5 kali masing-masing dengan mantram:
-
Om, Saraswati sweta
warna ya namah.
-
Om, Saraswati nila
warna ya namah.
-
Om, Saraswati pita
warna ya namah.
-
Om, Saraswati rakta
warna ya namah.
-
Om, Saraswati wisma
warna ya namah.
-
Kemudain dilakukan penghaturan (ngayaban)
banten-banten kehadapan Sang Hyang Aji Saraswati
-
Selanjutnya melakukan persembahyangan
3 kali ditujukan ke hadapan :
|
|
Mantramnya
|
Artinya
|
Om, adityo sya parajyote
rakte tejo namastute sweta pangkaja madyaste Baskara
ya namo namah.
Om, rang ring sah Parama Çiwa Dityo ya nama swaha. |
Om, Tuhan Hyang Surya maha bersinar-sinar
merah yang utama. Putih Iaksana tunjung di tengah air,
Çiwa Raditya yang mulia.
Om, Tuhan yang pada awal, tengah dan akhir selalu dipuja. |
Om, Pancaksaram
maha tirtham, Papakoti saha sranam Agadam bhawa sagare.
Om, nama Çiwaya. |
Om, Pancaksara Iaksana tirtha yang suci.
Jernih pelebur mala, beribu mala manusia olehnya. Hanyut
olehnya ke laut lepas. |
Om, Saraswati namostu
bhyam,
Warade kama rupini,
Siddha rastu karaksami,
Siddhi bhawantume sadam. |
Om Saraswati yang mulia indah, cantik
dan maha mulia, semoga kami dilindungi sesempurna-sempurnanya,
semoga selalu kami dilimpahi kekuatan. |
|
|
|
Sesudah sembahyang dilakukan metirtha dengan cara-cara
dan mantram-mantram sebagai berikut : |
- Meketis 3 kali dengan mantram:
- Om, Budha maha pawitra
ya namah.
- Om, Dharma maha tirtha ya namah.
- Om, Sanghyang maha toya
ya namah.
- Minum 3 kali dengan mantram:
- Om, Brahma pawaka.
- Om, Wisnu mrtta.
- Om, Içwara Jnana.
- Meraup 3 kali dengan mantram :
- Om, Çiwa sampurna
ya namah.
- Om, Çiwa paripurna ya
namah.
- Om, Parama Çiwa
suksma ya namah.
- Terakhir melabahan Saraswati yaitu makan
surudan Saraswati sekedarnya, dengan tujuan memohan
agar diresapi oleh wiguna Saraswati
|
Setelah Saraswati puja selesai,
biasanya dilakukan mesarnbang semadhi, yaitu semadhi
ditempat yang suci di malam hari atau melakukan pembacaan
lontar-lontar semalam suntuk dengan tujuan menernukan pencerahan
Ida Hyang Saraswati
|
Puja astawa yang disiapkan ialah
: Sesayut yoga sidhi beralas taledan dan alasnya
daun sokasi berupa nasi putih daging guling, itik,
raka-raka sampian kernbang payasan. Sesayut ini dihaturkan
di atas tempat tidur, dipersembahkan ke hadapan Ida Sang
Hyang Aji Saraswati.
|
Keesokan harinya dilaksanakan Banyu
Pinaruh, yakni asuci laksana dipagi buta berkeramas
dengan air kumkuman. Ke hadapan Hyang Saraswati dihaturkan
ajuman kuning dan tamba inum. Tamba inum
ini terdiri dari air cendana, beras putih dan bawang lalu
diminum, sesudahnya bersantap nasi kuning garam, telur,
disertai dengan puja mantram:
- Om, Ang Çarira sampurna ya namah swaha.
Semua ini mengandung maksud, mengambil air yang berkhasiat
pengetahuan.
|