|
Setiap
keluarga Hindu, biasanya diwakili oleh ibu, setiap hari
membuat banten kecil yang disebut banten pekidih atau jotan.
Banten sederhana ini biasanya terdiri atas beberapa tanding
(porsi) masing- masing dialasi selembar daun pisang, atau
daun jepun (bunga kamboja), atau taledan
kecil dari slepan / janur atau tangkih,
berisi sejumput nasi, secuil garam dan sejumput lauk pauk
yang dimasak (kecuali daging sapi atau daging babi). Banten
tersebut kemudian disajikan ke beberapa tempat sesuai dengan
kebiasaan keluarga. Lihat pembahasan mengenai Yadnya
Sesa.
Kebiasaan
tersebut dilakukan setelah memasak, sebelum ada yang makan.
Tujuannya adalah sebagai pernyataan rasa terimakasih ke
hadapan yang Hyang Widhi. Juga dibantenkan kepada segala
isi dunia / gumatat- gumitit agar tidak mencampuri urusan
kehidupan.
|
|