|
Ajaran KeTuhanan Dalam Upanisad |
Benih ajaran Upanisad adalah ajaran Veda Dalam Nasadiya
Sukta yaitu salah satu bagian Veda yang terkenal dikatakan
yang ada hanya Tuhan dan di luar Dia tidak ada apa-apa lagi.
Kutipan:
Rsi Paramesti : dewata Bhavasrattam; matrik Tristubh X.
I I. 129.
|
|
Mantram |
Terjemahan: |
a. |
Nasad asin no sad asit tadanim nisid rajo
no vyama paro yat, kim avarivah kuha kasya
sarman kim asid gahanam gabhiram. |
Pada waktu itu tidak ada yang bukan ada maupun
yang ada. Waktu itu tidak ada dunia, tidak ada langit pun
pula tidak ada yang di atas itu. Apakah yang menutupi dan
di mana? Airkah di sana, air yang tak terduga dalamnya? |
b. |
Na mrtyur asid amrtam na ratrya alma asit
praketah. anid avatam svadhaya tad ekam
tasmad dhanyan na parah kim canasa. |
Waktu itu tidak ada kematian, pun pula tidak
ada kehidupan. Tidak ada tanda yang menandakan siang. dan
malam. Yang Esa bernfas tanpa nafas menurut kekuatannya sendiri.
Di luar Dia tidak ada apapun juga. |
c. |
Tama asit tamasa gulham agre praketam
salilam sarvam a idam tuchyenabhv apihitam
yad asit tapasas tan mahina jayataikam. |
Pada mula pertama kegelapan ditutupi oleh kegelapan.
Semua yang ada ini adalah ketakterbatasan yang tak dapat dibedakan.
Yang ada waktu itu hanyalah kekosongan dan yang tanpa bentuk.
Dengan tenaga panas yang luar biasa lahirlah kesatuan yang
kosong. |
d. |
Kamas tad agre sam avartatadhi manaso
retah prathaman yad asit, sato bandhum
asati nir avin dan hrdi pratisya kavayo manisa. |
Pada awalmulanya, setelah itu, timbulah keinginan
yang merupakan benih semangat. Para Rsi setelah meditasi dalam
hatinya menemukan dengan kearifannya hubungan antara yang
ada dan yang bukan ada. |
e. |
Tirascino vitato rasmir esam adhah
svid asid upari svid asit, rethoda
asan mahimana asan svadha avastat
prayatih parastat. |
Sinarnya terentang ke luar, apakah ia melintang,
apakah ia di bawah atau di atas. Beberapa menjadi pencurah
benih, yang lain amat hebat. Makanan adalah benih rendah,
pemakan adalah benih unggul. |
f. |
Ko addha veda ka iha pra vocat kuta
ajata kuta iyam visrstih, arvag deva
asya visarjanenatha ko veda yata ababhuva. |
Siapakah yang sungguh-sungguh mengetahui ?
Siapakah di dunia ini dapat menerangkannya ?
Dan manakah penjadian ini, dan manakah timbulnya ?
Dewa-dewa ada setelah penjadian ini.
Kemudian siapakah yang tahu, dan manakah ia muncul ? |
g. |
Iyam visrstir yata ababhuva yadi vadadhe
yadi va na, yo asyadhyaksah parame vyoman
so anga veda yadi va na veda. |
Dia, yang dari padanya penjadian ini timbul
yang membentuknya atau mungkin pula tidak. Dia yang mengawasi
alam ini berada di langit yang tertinggi, sesungguhnya ia
mengetahui atau barangkali tidak mengetahui. |
Tad ekam yaitu Yang Esa sama dengan Brahman atau Atman
dalam Upanisad. Memang ajaran pokok Upanisad ialah tentang
Brahman dan Atman. Brahman adalah azas pertama sejauh ia
terkandung dalam alam semesta, dan atman sejauh ia dikenal
sebagai pribadi dalam diri manusia. Dalam hubungan ini dapat
kita ambil bagian Chandogya Upanisad III. 1 yang pandangan
tunggalnya yang mendasar meliputi hal ini, yaitu :
|
|
Mantram |
Terjemahan: |
|
sarvarn khalu idam brahma |
semuanya ini sesungguhnya adalah Brahman. |
dan pada III. 14. 3 Upanisad yang sama :
|
|
Mantram
|
Terjemahan: |
|
esa ma atma antar hrdaye |
Brahman adalah atman dalam diri kita. |
Contoh yang lain dilengkapi oleh ceritera Gargya dalam
Brhadaranyaka Upanisad yang tak berhasil memberikan batasan
tentang Brahman dan akhirnya ia mendapat penjelasan tentang
atman untuk menjelaskan tentang Brahman dari seorang raja.
Apabila untuk tujuan ini kita berpegang teguh pada perbedaan
Brahman sebagai azas alam semesta dengan atman sebagai azas
rohani, maka pemikiran pokok dari semua ajaran filsafat
Upanisad dapat kita nyatakan dengan persamaan yang sederhana.:
Brahman = Atman
Brahman, kekuatan yang menampilkan din kepada kita membenda
pada semua benda yang terjadi, yang mencipta, mendukung,
memelihara dan menerima kembali seluruh alam semesta ini
ke dalam diri-Nya sendiri, dan tenaga suci yang kekal tak
terbatas ini sama dengan atman yang apabila kita tinggalkan
dengan melepaskan semua bentuk kulit- luar, kita akan mendapatkan
dalam din kita sendiri sebagai hakekat yang paling hakiki,
pribadi kita, jiwa kita. Kesamaan akan Brahman dan atman
ini, antara Tuhan dan rokh perseorangan, adalah pandangan
yang mendasar pada semua ajaran upanisad. Hal inipun dinyatakan
dengan ucapan agung:
|
|
Mantram |
Terjemahan: |
|
tat tvam asi |
engkau adalah itu |
dalam Chandogva Upanisad VI. 8. 7
|
|
Mantram |
Terjemahan: |
|
aham brahma asmi
|
saya adalah Brahman |
dalam Brhadaranyaka Upanisad 1. 4. 10 :
|
|
Mantram |
Terjemahan: |
|
brahma atma sikyam |
kesatuan Brahma dan Atma merupakan ajaran Vedanta
yang pokok. |