|
|
|
|
|
|
|
Beberapa kutipan
Upanisad |
|
|
|
|
|
1. BRAHMAN, YANG TUNGGAL DAN SUMBER
SEGALANYA.
|
Mantram |
Artinya:
|
asan eva sa bhavati, asad
brahmeti veda cet, asti brahmeti ced vedam santam enam
tato viduh, tasyaisa eva sarira atma, yah purvasya,
athato anuprasnah, uta avidvan umum lokam pretya kascana
gacchati u, aho vidvan amum lokam pretya, kascit samasnuta
u; so'kamayata, bahu syam prajayeyeti, sa tapo 'tapyata,
so tapas taptva, idam sarvam asrjata, yad idam kim ca,
tat srstva tad evanupravisat, tad anupravisya sac tyac
ca abhvat, niruktam caniruktam ca, nilamayam canilayanam
ca, vijnanam cavijnanam ca, satyam canrtam ca, satyam
abhavat, yad idam kim ca, tat satyam ity acaksate
tad apy esa sloka bhavati
|
Tiada-keberadaan-lah sesungguhnya jadinya bagi seseorang
yang mengerti Brahman sebagai yang bukan-oknum. Apabila
seseorang mengerti bahwa Brahman adalah apa yang ada
sekarang, hal seperti itu orang mengartikannya sebagai
keberadaan. Inilah sesungguhnya jiwa yang terwujud
dan "yang terdahulu".
Sekarang pertanyaan berikut. Apakah orang tidak tahu,
ketika berpisah dari kehidupan ini, pergi ke dunia
sana? Atau: Apakah ada seseorang yang mengerti,
setelah meninggalkan dunia ini, mencapai dunia itu?
Dia (Jiwa Maha Tinggi) menginginkan sesuatu. Coba
aku menjadi banyak. Cobalah aku lahir. Dia melakukan
tapa. Setelah menjalankan tapa, dia menciptakan semua
ini, apa saja yang ada di sini? Setelah menciptakan
hal ini, dia kemudian memasukinya. Setelah memasukinya
dia menjadi yang sesungguhnya dan yang di luar, yang
bisa diukur dan yang tidak bisa diukur, kedua-duanya
baik yang punya dasar maupun yang tidak, yang punya
kecerdasan dan yang tidak, yang benar dan yang tidak
benar, sebagai yang nyata dia menjadi apa saja yang
ada di sini. Itulah sebabnya di sebut yang nyata.
|
|
Mengenai hal itu ada juga sloka berikut :
(Chandogya Upanisad II.6.1).
|
|
2. BERBAGAI DEWATA DAN SATU BRAHMAN
|
|
Mantram |
Artinya:
|
1 |
Athatha hainam vidagdhah sakalyah papraccha
: kati devah, yadnawalkya, iti, sa haitayaiva nivida
pratipede, yavanto vaisva devasya nividy ucyante; trayas
ca tri ca sata, trayas ca tri ca sahasreti, aum iti,
hovaca, katy eva devah, yajnavalkya, iti, trayas trnusad
iti. hovaca, katy eva devah, yajnavakya iti. sad iti.
aum iti. hovaca, katy eva devah, yajnavakya iti. aum
iti. hovaca, yajnawalkya iti. dvav iti. aum iti. hovaca,
katy eva devah, yajnawalkya, iti. adhyardha iti. aum
iti. hovaca, katy eva devah, yajnavalky iti. eka iti.
aum iti. hovaca katame tetrayas ca tri ca sahasreti. |
Kemudian Vidagdha Sakalaya bertanya kepadanya: "Ada
berapa banyak di sana, Yajnavalkya?". Dia menjawab dengan
nivid berikut. "Sebanyak yang disebutkan dalam nivid
(pujian kepada dewata) dari kidung pujian kepada Visva
devas, yaitu sebanyak 303 dan 3003". Dia bertanya lagi: "Ya tetapi berapa banyak dewata di sana Yajnavalkya?"
"Tiga puluh tiga." "Ya. tetapi berapa banyak dewata di
sana Yajnavalkya?" "Enam" "Ya, tetapi berapa banyak dewata
di sana. Yajnavalkya?" "Tiga" "Ya, tetapi berapa banyak
dewata di sana.Yajnavalkya?" "Dua" "Ya, tetapi ada berapa
dewata di sana, Yajnavalkya?" "Satu setengah" "Ya, tetapi
ada berapa dewata di sana, Yajnavalkya?" "Satu" "Ya, tetapi
di mana yang 303 dan 3003 itu?" |
2 |
sa hovaca, mahimana evaisam
ete, trayas trimsat tv eva deva iti. katame te trayas
trimsad iti. atau vasavah ekadasa rudrah, dvadasadityah,
te ekatrmsat indras caiva prajapatis ca trayatrimsav
iti. |
Yajnavalkya menjawab: "Jumlah tersebut adalah hanya
perwujudan dari mereka saja, sebenarnya jumlah mereka
ada 33 dewata." "Apa sajakah yang 33 ini?" "Kedelapan
Vasu, kesebelas Rudra, dan kedua belas Aditya, semuanya
menjadi 31, Indra dan Prajapati maka semuanya menjadi
33". |
3 |
katame vasava iti. agnis ca prthivi ca
vayus cantariksam cadityas ca dyaus ca candramas ca
naksatrani ca. etevasavah etesu hidam sarvam hitam iti,
tasmad vasava iti. |
Yang manakah para Vasu? "Api, bumi, udara. langit,
matahari, surga, bulan dan bintang-bintang inilah para
Vasu, karena pada merekalah semuanya ditempatkan:
karena itu mereka disebut Vasu". |
4 |
katame rudra iti. daseme puruse pranah
atmaikadasah: te yadasmat sariran martyad utkramanti,
atha rodayanti. tad yad rodayanti, tasmad rudra iti. |
Yang manakah para Rudra? "Kesepuluh nafas dalam diri
seseorang dengan pikiran sebagai yang kesebelas. Ketika
nafas-nafas ini terpisah dari badan yang fana ini, mereka
menyebabkan kita (keluarganya) menangis. Karena mereka
menyebabkan kita menangis, mereka disebut Rudra". |
5 |
katama aditya iti. dvadasa vai masah samvatsarasya.
eta adityah, ete hidam sarvam adadana yanti: teyad idam
sarvam adadana yanti, tasmad aditya iti, |
Yang manakah para Aditya? "Sesungguhnya dua belas
bulan dalam setahun, inilah para Aditya, sebab mereka
bergerak dengan membawa semuanya ini. Karena mereka
bergerak membawa semuanya ini maka disebut Aditya". |
6 |
katama indrah, katamah prajapatir iti.
stanayitnur evendrah, yajnah prajapatir iti. katamah
stanayitnur iti. asanir iti. katamo yajna iti. pasava
iti. |
Yang mana Indra? Yang mana Prajapati? "Indra adalah
guntur dan Prajapali adalah yajna". "Yang mana guntur?"
"Petir", "Yang mana yajna?" "Binatang-binatang (kurban
persembahan)". |
7 |
katame sad iti. agnis ca pryhivi ca vayus
cantariksam cadityas ca dyaus c, ete sat; ete hidam
sarvarn sad iti. |
Yang mana yang enam? "Api, bumi, udara, langit, matahari
dan surga, inilah yang enam, sebab yang enam itu adalah
semuanya ini". |
8 |
katame te trayo deva iti. ima eva trayo
lokah esu hime sarve deva iti. katamau tau dvau devau
iti. annam caiva pranas ceti katamo'dhyardha iti. yo
yam pavata iti. |
Yang manakah ketiga dewata? "Mereka sesungguhnya adalah
ketiga dunia, sebab di dalam ketiga dunia-dunia ini
semua dewata berada." "Yang manakah kedua dewata?" "Makanan
dan nafas." "Yang mana satu setengah?"
"Yang satu di sini yang meniup angin".
|
9 |
tad ahuh, yad ayam eka ivaiva pavate,
atha katham adhyardha iti. yad asminn idam sarvam adhyardhnot
tenadhyardha iti. katama eko deva iti. prana iti, sabrahma,
tyad ity acaksate |
Mengenai hal ini beberapa orang berkata bahwa karena
dia yang meniup layaknya seperti satu, bagaimana mungkin
dia satu setengah? Jawabnya adalah, sebab pada dia (ketika
ia meniup) semuanya ini menjadi berkembang. Yang manakah
Dewata yang Tunggal? "Nafas. Dialah Brahman. Mereka
menyebutkannya tyat (itu)". |
(Brhadaranyaka Upanisad III.9.1-9).
|
|
|
|
3. BHRGU MENYELIDIKI BRAHMAN.
|
|
Mantram |
Artinya:
|
|
bhrgut vai varunih, varunam pitaram upasasara,adhihi
bhagavo brahmeti, tasma etat provasca, annam pranam
caksus srotram mano vacam iti.tam hovaca, yato va imani
bhutani jayante, yena jatani jivanti, yat prayanti abhisamvisanti
tad visa tapo' tapyata, sa tapas taptva. |
Bhrgu, putra Varuna, mendekati ayahnya dan berkata:
"Junjunganku ajarkanlah Brahman kepada hamba".
Beliau menjelaskan: benda yang hidup, penglihatan,
pandangan, fikiran, wicara.
Beliau berkata lebih Jauh: "Itu sesungguhnya, dari
mana makhluk-makhluk ini dilahirkan dan dari mana
sejak lahir mereka hidup, memasuki apa ketika mereka
pergi. Itulah yang ingin diketahui. Itulah Brahman".
|
(Taittiriya Upanisad III.1.1).
|
|
|
|
4. ATMAN ADALAH IMMANENT DAN TRANSENDEN
|
|
Mantram |
Artinya:
|
1 |
Agnir yathaiko bhuvanam pravisto rupam-rupam
pratirupo babhuva,
ekas tatha sarva bhutantar atma rupam-rupam prati rupo
bahisca.
|
Bagai api yang memang satu saat memasuki dunia ini
menjadi berbagai macam bentuk sesuai dengan obyek (yang
dibakarnya), demikian pula Atma yang satu ini menjadi
berbagai bentuk sesuai dengan apa yang dimasukinya,
dan juga tetap berada di luar semua itu. |
2 |
vayur yathaiko bhuvanam pravisto rupam
pratirupo babhuva ekhas tatha sarva- bhutantar atma
rupam prati rubhis ca. |
Bagaikan juga udara yang satu, masuk ke dalam dunia
ini dan menjadi berbagai bentuk sesuai dengan obyek
yang dimasukinya, demikian juga Atman yang satu dalam
semua makhluk menjadi berbagai macam sesuai dengan apa
yang dimasukinya dan juga tetap berada di Iuar semuanya. |
3 |
suryo yatha sarva lokasya caksur na lipyate
cakbahya dosaih ekas tatha sarva bhutantar atma na lipyate
loka duhkena bahyah.
|
Bagaikan juga matahari, yang merupakan mata dari seluruh
dunia, tidak dikotori oleh keburukan-keburukan luar
yang dilihat oleh mata, demikian juga Yang Satu di dalam
setiap makhluk tidak dicemarkan oleh penguasaan dunia,
sebab dia berada di luarnya |
4 |
eko vasi sarva-bhutantar-atma ekam bijam
bahudhayah karoti. tam atmastham ye'nupasyanti dhiras
tesam sukham sasvatam netaresam |
Yang satu, penguasa semuanya. atman dari semua benda yang
membuat dirinya yang tunggal menjadi jamak, kepada yang
arif yang mengerti bahwa dia bersemayam pada jiwa, kepada
merekalah suka cita yang kekal (ananda) dan bukan kepada
yang lain. |
5 |
nityo'nitvanam cetanas cetananam eko bahunam
yo.vidadhati kaman,
tam atmastham yenupasyanti dhirah; tesam santis sasvati,
netaresam.
|
Yang satu kekal di antara yang cepat berubah, yang
sadar di antara yang sadar, yang tunggal di antara yang
jamak, yang mengabulkan keinginan-keinginan mereka,
kepada yang arif yang mengerti tempat-Nya pada jiwa,
kepada merekalah ada kedamaian abadi dan bukan kepada
yang lain. |
6 |
tad etad iti manyante'nirdesyam paramam
sukham, katham nu tad vijaniyam kimu bhati vibhati va. |
Inilah dia yang dengan demikian mereka mengenalnya,
kebahagiaan Maha Tinggi yang tidak bisa dijelaskan.
Bagaimana aku bisa mengetahui hal ini? Apakah dia bersinar
(sendiri) atau apakah dia bersinar (karena memantulkan
sinar)? |
7 |
na tatra suryo bhati, na candra-tarakam,
nema viayuto bhanti, kuto'yam agnih; tam eva bhantam
anubhati sarvam tasya bhasa sarvam idam vibhati. |
Matahari tidak bersinar di sana, tidak juga bulan
dan bintang, kilat ini tidak bersinar, jadi di manakah
adanya api ini? Semuanya bersinar sesudah sinar itu,
Sinarnya menyinari semua dunia ini. |
(Katha Upanisad II.2.9-15).
|
|
|
|
|
|
|
|
|