|
OM
Swastyastu,
Pura tidak
seharusnya hanya terlihat dalam batas kekuatan
pandang manusia. Terkadang karena letaknya,
baru ditinggalkan melangkah beberapa meter sudah
lenyap tak terlihat lagi karena letaknya.
Dengan adanya
internet, pura dapat dilihat dan dihayati dari
setiap jengkal kawasan di kulit bumi. Duuuh
berapa triliun jengkal ya? Tetapi itulah hebatnya
internet. Kita bisa berbagi kekaguman, bahkan
keprihatinan tentang pura dengan 'pemedek-maya'
di depan layar komputer.
Yaitulah pura.
Kelian babadbali ini termasuk manusia Hindu
yang belajar mendalami agamanya dari pura. Banyak
yang bisa dipelajari dari Pura. Bukan hanya
bentuk fisiknya, letaknya, gayanya, keindahannya,
yang nampak dan bisa diterima kelima indera,
namun juga sejarahnya, latar belakangnya yang
bisa dipelajari dan digali di literatur. Satu
lagi yang terutama, ini bagi yang "sepaham"
dengan kelian, adalah di luar kedua aspek itu.
Di luar aci
atau ritual 'tangkil' (sowan) kepada Ida Hyang
Widi yang dilaksanakan di pura itu, ada sesuatu
yang sangat penting pada saat kita ke pura.
Aspek adanya kekuatan luar biasa, yang hanya
bisa dirasakan di luar panca indera. Entah apa
namanya kekuatan itu. Entah taksu, entah wibawa,
kalau rekan-rekan kelian menjabarkannya sebagai
'untheng' atau bobot niskala sebuah pura. Menikmati
seluk beluk pura dengan menonton foto atau tayangannya
di TV, sambil mendengarkan pembahasannya pun,
masih tidak ada artinya dibandingkan ini. Kekuatan
itu hanya bisa kita rasakan dengan hadir dan
bersatupadu dengan suasananya, bersimpuh di
halamannya dan mencurahkan kerinduan kepada
Sang Pencipta.
Raris... rahajeng
berselancar dan selamat membaca, setelah membaca,
mohon tolong sempatkan meninggalkan tanggapan
atau pesan kepada pemilik wacana, untuk kebaikan
bersama.
OM Santih,
Santih, Santih ... OM
kelian kelir |
|
|