Wayang Tantri adalah wayang kreasi
baru. Walaupun struktur pertunjukan, bentuk-bentuk wayangnya
dan dialognya masih tetap mengacu kepada wayang tradisional
Bali (kecuali figur-figur binatangnya).
Lakon yang dibawakan adalah cerita Ni
Diah Tantri dan cerita-cerita mengenai kehidupan binatang
lainnya. Wayang ini pertama kali diciptakan pada tahun 1981
oleh I Made Persib,
mahasiswa jurusan Seni Pedalangan pada Akademi
Seni Tari Indonesia (ASTI) Denpasar, sebagai sebuah
garapan pakeliran baru untuk ditampilkan pada Festival Seni
Institut Kesenian Indonesia (IKI) di Bandung.
Waktu itu Made Persib memilik lakon
"Pedanda Baka" atau "Cangak Maketu".
Dua tahun kemudian, dengan penafsiran dan penggarapan yang
lebih kaya, didukung ketrampilan teknik yang lebih matang,
dalang kondang I
Wayan Wija dari Banjar Babakan Sukawati mementaskan
Wayang Tantri versi baru yang diiringi dengan gamelan
batel Semar
Pagulingan yang berlaras pelog. Jumlah pemain
Wayang Tantri hampir sama dengan Wayang
Ramayana.
Selain seorang dalang dengan dua orang
pembantunya, dalam rombongan Wayang Tantri ini juga
ada sekitar 13 orang penabuh gamelan yang memainkan 4 gender
rambat, 2 kendang, 1 kajar, 1 klenang,
1 kempur dan kemong, 1 cengceng dan
beberapa buah suling. Munculnya wayang Tantri ini tentu
saja semakin memperkaya dan menyemarakkan seni pewayangan
Bali. Namun yang lebih penting untuk dicatat adalah bahwa
wayang Tantri membawa inovasi penting terutama dalam seni
musik wayang yang selama ini didominir oleh musik - musik
berlaras slendro. Juga cukup menonjol adalah penampilan
figur-figur binatang dengan gerak-geriknya yang mendekati
kenyataan.
|