|
Tari Wali dalam Rangkaian Yadnya |
Tari Wali adalah suatu tari- tarian yang merupakan rangkaian
daripada pelaksanaan upacara yadnya.
- Dewa Yadnya
- Topeng Pajegan
(Topeng Sidhakarya)
- Wayang
Lemah/ wayang upacara/ wayang sudhamala.
- Rejang (dengan
berbagai variasi).
- Sutri.
- Gabor.
- Sanghyang
Dedari
- Sanghyang Topeng
- Abuang (mabuang).
- Brutuk
- Baris Gede
(dengan berbagai variasinya)
- Mresi
- Sraman.
- Gebug
Ende
- Barong (dengan
berbagai variasinya).
- Deha Malon.
- Gambuh.
- Wayang
Wong.
- Pendet.
- Ngangap.
- Mekincang- kincung.
- Sandaran (Telek).
- Resi Yadnya
- Topeng Pajegan.
- Wayang
Lemah.
- Barong Ket.
- Gambuh.
- Pitra Yadnya.
- Baris
Poleng (Ketekok Jago)
- Baris
Dadap
- Topeng Pajegan
(Topeng Panca, Prembon).
- Manusa Yadnya.
- Wayang Sapuleger.
- Wayang
Lemah.
- Topeng Pajegan.
- Joged Leko.
- Barong.
- Topeng Panca.
- Bhuta Yadnya.
- Sanghyang
Celeng.
- Sanghyang Memedi.
- Sanghyang
Bojog.
- Sanghyang
Jaran.
- Barong Kedingkling.
Pelaksanaan disesuaikan dengan desa, kala, patra.
Catatan :
- Lakon tari wali yang dipentaskan dalam Panca
Yadnya disesuaikan dengan hakekat dan makna yadnya
bersangkutan.
- Tingkatan yadnya yang patut disertai tari wali yaitu
mulai dan yadnya tingkat
madya sesuai dengan dresta.
- Tempat pementasan tari wali di tempat upacara berlangsung.
- Usaha melestarikan tari wali pada panca yadnya
- PHDI. Pusat, supaya menginstruksikan kepada PHDI
seluruh Indonesia agar umat Hindu seluruh Indonesia
dalam melaksanakan upacara selalu mempertahankan tari
wali sesuai dengan yadnya yang bersangkutan. Dalam
hal ini diharapkan peran serta Tri Manggala Yadnya.
- Mengadakan pembinaan oleh instansi/ lembaga yang
berkait secara formal dan informal.
- Formal oleh jalur sekolah.
- Informal melalui sanggar- sanggar tari Bali,
organisasi sosial kemasyarakatan Hindu antara
lain Sekaha teruna- teruni, melalui KKN dan PKL.
|